Sabtu, 25 Maret 2017

Akuntansi Komparatif di Negara Maju


PENDAHULUAN
Standar akuntansi adalah merupakan suatu aturan yang di dalamnya terdapat sebuah hukum dasar yang mengatur tentang penyusunan laporan keuangan. Meskipun standar akuntansi sudah ada di masing-masing Negara sering sekali hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi tidak selalu sejalan searah seperti di kebanyakan Negara, hukuman atas ketidakpatuhan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif, secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang di haruskan.
Aturan dan sistem akuntansi di negara - negara maju memiliki perbedaan dan juga persamaan sistem , di mana dalam setiap standar yang di gunakan oleh negara tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing - masing dalam penerapan sistem akuntansi di negaranya. Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan.



KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Akuntansi Internasional

Akuntnasi yang dilakukan untuk transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Negara-negara yang berlainan dan mengharmonisasikan standar akuntnasi di seluruh dunia. (Iqbal, Melcher & Elmahllah, 1997:18)

Akuntnasi yang mencakup semua perbedaan prinsip, metode dan standar akuntansi di semua Negara, termasuk prinsip akuntansi (GGAP) yang ditetapkan di tiap-tiap Negara. Perbedaan akuntansi ini dikarenakan factor perbedaan geografi, politik, dan hokum. Maka dari itu, mau tidak mau akuntan harus menguasai semua prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara. (Pendekatan Akuntansi internasional menurut weirich (Belkaoui, 1985)

Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.


PEMBAHASAN

Sistem Akuntansi Internasional di Negara maju

Jepang

Di Jepang  Akuntansi dan Pelaporan  Keuangan menjelaskan gabungan dari  berbagai pengaruh dalam negeri dan internasional. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang, karena jepang merupakan  masyarakat tradisional dengan budaya dan agama yang kuat.
Di Jepang perusahaan – perusahaan saling memiliki ekuitas saham satu sama lain. Investasi yang saling berkaitan ini menghasilkan konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu. Modal usaha keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi. Pada akhir tahun 1990-an untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan – perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.

Regulasi dan Penegakkan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional berperan besar  terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga UU : Hukum Komersil, UU Pasar Modal dan UU Pajak Penghasilan. Hukum ini disebut sebagai “ sistem hukum segitiga”.
Penetapan standar akuntansi di Jepang terjadi pada tahun 2001 dengan di bentuknya Badan  Standar  Akuntansi  Jepang(Accounting Standards Board of Japan- ASBJ)  dan  lembaga  pengawas  yang  terkait  dengannya  yang dikenal dengan Lembaga Standar Akuntansi Keuangan(Financial Accounting Standards Foundation-FASF). ASBC mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi  sedangkan FASF memiliki tanggung jawab untuk pendanaan.

Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan di jepang bisa terlihat di bawah ini
•    Neraca
•    Laporan Laba Rugi
•    Laporan Usaha
•    Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan
•    Skedul Pendukung



Pengukuran Akuntansi
Hukum Komersial mewajibkan perusahaan – perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi.
Akun  perusahaan  secara  terpisah  merupakan  dasar  bagi  laporan  konsolidasi  dan umumnya   prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.
Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Goodwill  diukur  menurut  dasar  nilai  wajar  aktiva  bersih  yang  diakuisisi  dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun.
Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, namun biaya yang paling banyak digunakan.
Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.

Jerman
Sistem akuntansi di jerman telah mengalami banyak perubahan terus menerus semenjak perang Dunia II usai. Saat itu sistem akuntansi di jerman menitikberatkan pada daftar akun nasional seperti halnya di Prancis. Pada tahun 1965 hukum perusahaan sistem pelaporan keuangan jerman lebih mengarah pda ide-ide Inggris-Amerika (tetapi hanya berlaku untuk perusahaan besar).
Pada tahun 1998 munculah Undang-Undang baru yang mulai di berlakukan. Yang pertama menambah  sebuah paragraf baru dalam buku ketiga Hukum Komersial Jerman sehingga memungkinkan  perusahaan yang menerbitkan saham atau utang pada sebuah pasar modal yang terorganisir untuk menggunakan prinsip akuntansi yang di terima secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang di buatnya. Kedua memperbolehkan pendirian organisasi sektor  swasta untuk menetapkan standar akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi.

Regulasi dan Penegakkan Aturan Akuntansi
Dengan adanya undang-undang ini jerman sudah mulai mempunyai standar dan pada saat itu pula di bentuk Komite Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau dalam bahasa Jerman (Deutches Rechnungslegungs Standard Committee) atau DRSC dan langsung diakui oleh Kementerian sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standard di Jerman. GASC ini membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards Boards-GASB) yang bertugas secara teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Sejak di bentuk GASB sudah menetapkan standar akuntansi mengenai masalah seperti laporan arus kas, pelaporan segmen,pajak tangguhan dan translasi mata uang asing.

Pelaporan Keuangan
UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi:
•    Neraca
•    Laporan Laba Rugi
•    Catatan atas Laporan Keuangan
•    Laporan Manajemen
•    Laporan Auditor
perusahaan kecil di kecualikan dari ketentuan audit dan dapat menyusun neraca dalam bahasa yang ringkas, akan tetapi untuk perusahaan besar wajib melakukan pengungkapan atas catatan laporan keuangan.

Pengukuran Akuntansi
•    Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
•  Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
• Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya.
• Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.
•   Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
•  Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
• Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.









Sumber:

http://89intan.blogspot.co.id/2011/04/persamaan-dan-perbedaan-sistem.html
http://muhammad-dhiauddin.blogspot.co.id/2014/03/sistem-akuntansi-nasional-di-6-negara.html
http://mayanurhidayah-mayaaa.blogspot.co.id/2014/05/akuntansi-internasional.html


























Jumat, 17 Maret 2017

Perkembangan Akuntansi Internasional

Sejarah Akuntansi Internasional

Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaran pembukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2.
Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Akuntansi Internasional

Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu
1.Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama
7. Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

Porsi Pengembangan Akuntansi  Internasional

Selanjutnya Choi et.al (1998 ; 38)  mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan  akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1.     Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh  Mueller yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.
2.     Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi dalam dimensi dan ruang  waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada kelompok-kelompok kepemilikan  yang jelas. Konsekuensinya, tujuan perusahaan  secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan kondisi absolut, karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan publik yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada hubungan sebab-akibat timbal balik. Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
-          Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam struktur ekonomi suatunegara.
-           Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonominasional dalam lingkungannya.
·        
Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnissaling berhubungan erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak, emnhitung beban depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.
Akuntansi internasional meliputi dua aspek bahasan utama yaitu deskripsi dan pembandingan akuntansi dan dimensi akuntansi atas transaksi internasional. Pada aspek yang pertama, akuntansi internasional membahas gambaran standar akuntansi dan parktek akuntansi pada berbagai negara serta membandingkan standar dan praktek tersebut pada masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, aspek akuntansi internasional juga membahas mengenai pelaporan keuangan, valuta asing, perpajakan, audit internasional. Harmonisasi standar akuntansi arti harmonisasi standar akuntansi istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari satandarisasi memiliki arti sebuah rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan daripada standarisasi, terutama jika standarisasi berarti prosedur-prosedur yang dimiliki oleh suatu negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang lain.
Harmonisasi menjadi suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara internasional. Definisi dari harmonosasi tersebut dianggap lebih realistis dan memiliki kemungkinan lebih besar untuk diterima daripada satandarisasi. Setiap negara asal memiliki kumpulan aturan, filosofi, dan sasarannya masing-masing di tingkat nasional, yang ditujukkan pada perlindungan atau pengendalian dari sumber-sumber daya nasional.
Manfaat dari harmonisasi terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi banyak negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara-negara tersebut malainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan seketika menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional. Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan meningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara di dalam kaitannya dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang utama dari adanya bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara internasional. Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperoleh modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba di tahan untuk mendanai proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negeri yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonosasi.
Munculnya pradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas kerangka kerja dan pemikiran untuk mamasukkan ide-ide baru dari akuntansi internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai berikut:
1. Teori universal atau dunia
2. Teori multinasional
3. Teori komparatif
4. Teori transaksi-transaksi internasional
5. Teori translasi
Masing-masing teori-teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari sebuah kerangka kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor diartikan sebagai penjualan ke luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual domestic mendapatkan order pembelian dari perusahaan asing. Kesulitan-kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestic ingin melakukan investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing.
Jika pembeli diminta untuk memberikan infotmasi financial berkaitan dengan perusahaannya, ada kemungkinan bahwa informasi financial tersebut tidak mudah diinterpretasikan, mengingat adanya asumi-asumsi akuntansi dan prosedur akuntansi yang tidak lazim di perusahaan penjual. Sebagian besar perusahaan yang baru terjun di bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada bank atau kantor akuntan dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan menginterprestasikan informasi finansial tersebut.
















Sumber : 
http://tikamardhan.blogspot.co.id/2013/03/artikel-perkembangan-dan-klasifikasi.html